Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Jokowi mengunjungi Kabupaten Pandeglang Banten pada 4 Juli 2016. Dalam kunjungannya Jokowi membagi-bagikan sembako gratis kepada warga Pandeglang yang bertempat di Alun-alun Pandeglang, Banten.
Namun sangat disayangkan, dalam kunjungannya tersebut sempat terjadi kericuhan yang tak terelakan. Pasalnya, dalam pembagian sembako tersebut, banyak dari warga yang berdesak-desakan, terinjak-injak bahkan sampai ada yang pingsan. Hal ini dikarenakan beberapa faktor.
Pertama, kurang kondusifnya pembagian sembako yang dilakukan Jokowi. Dalam pembagian tersebut dikabarkan hanya terdapat ada satu hingga dua jalur dan hal inilah yang menimbulkan antrean yang sangat panjang. Pembagian sembako seperti ini tentu sangat disayangkan, mengingat banyak lembaga-lemabaga khusus yang mengurusi tentang pembagian sedekah berupa sembako seperti itu. Seyogyanya pembagian sedekah seperti itu harus lebih kondusif dan diserahkan kepada pihak profesional yang telah memiliki prosedural yang apik. Jangan sampai niatan baik orang nomor satu di Indonesia ini menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan. Kejadian ini cukuplah menjadi evaluasi bagi semua pihak agar memperhatikan kenyamanan dan keamanan ketika membagikan sembako gratis.
Jika saja Presiden Jokowi mau, tentu ia bisa berkordinasi langsung dengan pihak yang profesional dalam pembagian sembako seperti ini. Kenyamanan dan kemanan akan lebih terjaga dan terkontrol. Sehingga kita tidak perlu lagi melihat masyarakat yang mengelus dada kareka berdesak-desakan, terinjak-injak apalagi hingga ada yang pingsan.
Kedua, masyarakat Pandeglang telah menunggu lama kedatangan Jokowi. Mereka menunggu berjam-jam mulai dari jam 11.00 WIB hingga Jokowi datang pukul 13.30 WIB. Waktu yang cukup lama jika dihabiskan di bawah terik matahari.
Awalnya masyarakat menunggu Jokowi di pendopo alun-alun Pandeglang. Namun pihak keamanan menyuruh dan menggiring warga menuju lapangan alun-alun. Warga yang terdiri dari semua kalangan mulai dari pria, anak-anak, wanita dan lansia ini rela menunggu di bawah panasnya terik matahari. Mereka berdiri lama menunggu kedatangan mantan Gubernur DKI Jakarta itu. Penungguan dan antrean bagi-bagi sembako ini sangat menguras stamina masyarakat. Di tambah dengan cuaca yang sangat panas ketika itu. Hal inilah yang membuat sebagian warga letih dan akhirnya pingsan.
Komentar
Posting Komentar