Menulis merupakan salah satu pekerjaan yang cukup menguras keringat. Namun hasilnya tidak sepele. Tulisan dapat memeberikan dampak yang sangat besar -baik bagi individu penulis maupun halayak umum.
Menulis merupakan salah satu ungkapan idea yang ada di dalam otak yang jarang dituangkan oleh sebagian orang. Ada yang merasa takut dikritik, ada yang kurang percaya diri, ada yang takut berhenti di jalan dan lain sebagainya.
Namun ternyata menulis dapat memberikan dampak positif -selagi tulisannya mengandung unsur yang bermanfaat. Menulis melatih seseorang untuk terus berpikir dan menuangkan semua yang ada di dalam kepala di atas secarik kertas, di layar monitor laptop atau hanphone. Ini melatih seseorang untuk menggunakan kecepatan dan kegesitannya.
Otak akan terus bekerja tanpa henti dan terus meminta asupan idea agar tulisannya tidak berhenti di jalan. Ini merupakan satu hal yang bagus bagi otak. Karena otak dituntut untuk tidak tidak berpikir.
Selain itu, bagi orang yang membacanya, tentu menjadi satu informasi yang dapat menambah wawasan. Oleh karena itu, menulis menjadi satu kegiatan yang sangat bermanfaat.
"Menulislah, karena tugas penulis hanyalah menulis dan membaca adalah tugas pembaca" ---
Ketakutan menulis adalah salah satu faktor yang membuat seseorang mengurungkan niat untuk menulis. Selain itu -karena sifat manusia yang ingin tampil sempurna- terkadang seseorang takut tulisannya tidak sesuai dengan kaidah-kaidah pada umumnya. Hal ini yang perlu diminimalisir agar kekuatan menulis seseorang meningkat.
Free writing adalah salah satu jalan keluar untuk penulis pemula yang mencoba untuk belajar. Dalam tehnik ini penulis tidak dituntut untuk menulis dengan kualitas yang bagus dan sempurna. Seseorang hanya dituntut untuk menulis dengan kuantitas sebanyak yang ia bisa dalam waktu yang telah ditentukan.
Penulis dituntut untuk terus menulis tanpa henti. Menuangkan semua yang ada di dalam pikirannya merupakan satu pekerjaan utama.
Tidak perlu menghiraukan kosa kata yang baik dan benar terlebih dahulu. Jangan memperdulikan kaidah-kaidah menulis terlebih dulu. Jangan pedulikan kualitas. Hanya kuantitas yang menjadi sasaran utama tekhnik ini.
Terus menulis selagi waktu dan idea masih ada. Jangan sia-siakan waktu walau satu detik. Karena jika lewat satu detik saja, biasanya idea akan menghilang dan sulit untuk dikembalikan. Tulislah apa yang bisa ditulis.
Tulislah semua yang bisa ditulis. Mengedit bisa lain waktu setelah selesai menulis. Hal ini dikarenakan menulis butuh inspirasi yang mengalir deras dan editing membutuhkan ketenangan dan ketelitian.
"Bisa karena biasa"
Pertama kali menulis mungkin masih berantakan, sulit dipahami tujuan tulisannya, kosa katanya biasa-biasa saja, kaidah-kaidah ditabrak tanpa henti. Namun, jika kegiatan menulis dilakukan secara rutin dan terus menerus, kemungkinan besar suatu saat akan mencapai satu tulisan yang berbobot dan enak untuk dibaca.
Kuncinya adalah, yakin, terus menulis, belajar, berdoa dan pantang menyerah.
"Menulis sekali, mengedit seumur hidup"
Itu mungkin kata yang harus diterapkan setiap kita ingin memulai free writing. Menulis sekali, edit terus berulang-ulang hingga yakin betul tulisan kita enak untuk dibaca.
Komentar
Posting Komentar