Langsung ke konten utama

Popularitas Kapitan Pattimura (mu)?

Rabu (1/5), saya membaca sebuah koran Kompas edisi Selasa, 17 Mei 2016. Koran ini saya temukan ketika bangun tidur. Sepertinya koran ini milik teman satu kamar saya di Pondok Pesantren Luhur Sabilussalam. Edisi yang cukup lama untuk dibaca namun tetap memberi segudang ilmu baru. Yaa, begitulah bahan bacaan. Sampai kapanpun tetap sama, selalu memberi wawasan baru walau sudah dibaca sekalipun.

Saya teringat perkataan seorang Pentashih al-Qur'an yang mengabdikan dirinya di Lembaga Lajnah Pentashihan Al-Qur'an. Ia -kira-kira- mengatakan seperti ini, "al-Qur'an walaupun dibaca berulang-ulang, artinya itu-itu aja namun setiap kali kita membaca pasti kita akan menemukan kesan dan wawasan baru dalam bacaannya." Saya sangat setuju, bahkan kita bisa membuat umum konteks perkataan tersebut bukan hanya pada al-qur'an saja namun juga pada bahan bacaan lain, seperti koran.

Dalam koran Kompas edisi Selasa, 17 Mei 2016 halaman 32 sempat saya membaca tentang 'Said Assagaff Mengunjungi Pattimura.' Judul yang menarik pikir saya -walaupun saya kurang tau betul profil Said Assegaf.

Dalam koran tersebut dituliskan bahwa Gubernur Maluku, Said Assegaf, menyambangi rumah bersejarah yang pernah ditempati oleh Kapitan Pattimura yang berlokasi di Desa Haria, Pulau Saparua, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku. Ia berkunjung dalam rangka memperingati Hari Perjuangan Ke-199 Pattimura.

Hal menarik yang ingin saya sampaikan adalah niatan baik Said Assegaf untuk menata kembali rumah itu serta membangun patung Pattimura. Semoga perkataannya terwujud dengan lancar tanpa apa embel-embel apapun.

Hal ini perlu diapresiasi mengingat keadaan bangsa yang mulai menurun dalam segi kecintaan terhadap bangsa dan negara Indonesia. Bukan itu saja, hal ini juga diharapkan dapat memupuk kembali ingatan putra-putri bangsa Indonesia akan pahlawannya, yakni Kapitan Pattimura. Jangan sampai putra-putri bangsa ini hapal sosok pahlawan Kapitan Pattimura lantaran gambar muka yang ada di uang pecahan 1000 rupiah. Entah bagaimana perasaan Sang Kapitan jika tahu popularitasnya naik lantarab wajahnya terpampang di mata uang lembaran. Apakah mungkin kita mengenal sosok Kapitan Pattimura jika wajahnya tak dipajang di uang lembaran 1000 rupiah?!

Saya berdoa semoga jika patung Kapitan Pattimura telah rampung, semua elemen bangsa -terutama pemuda-pemudi- dapat mengambil ibroh dan teladan dari Sang Kapitan. Keluhuran dan keikhlasan ia dalam berjuang perlu diterapkan dalam keseharian jiwa semua orang.

Oiya, ada kata-kata yang bagus ketika saya membaca koran ini, "Jangan sampai orang Maluku mudah dipecah belah." Mungkin bukan hanya Maluku saja yang harus mendengar kata-kata ini. Semua orang di Indonesia WAJIB mendengar kata-kata itu agar Indonesia tetap menjadi Negara Kesatuan sampai akhir.

Ini hanyalah curahan hati seorang mahasiswa dalam pencarian arti kebenaran. Jika ada yang tidak sesuai dimohon masukannya.

Wallahu a'lam..

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Paham al-Sharfah

Paham al-Sharfah Oleh: Yudi Setiadi [1] Al-Sharfah terambil dari kata  صرف ( Sharafa ) yang berarti ‘memalingkan’; dalam arti Allah Swt. memalingkan manusia dari upaya membuat semacam al-Qur’an, sehingga seandainya tidak dipalingkan, maka manusia akan mampu. Dengan kata lain, kemukjizatan al-Qur’an lahir dari faktor ekternal, bukan dari al-Qura’an sendiri. [2]             Ada sebagian pemikir yang mengakui ketidakmampuan manusia menyusun semacam al-Qur’an. Menurut mereka, ini bukan disebabkan oleh keistimewaan al-Qur’an, tetapi lebih disebabkan adanya campur tangan Allah Swt. dalam menghalangi manusia membuat semacam al-Qur’an. Paham ini menamai mukjizat al-Qur’an dengan Mukjizat al-Sharfah . [3] Menurut pandangan orang yang menganut al-Sharfah, Cara Allah Swt. memalingkan manusia ada dua macam. Pertama , mengatakan bahwa semangat mereka untuk menantang dilemahkan Allah Swt. Kedua , menyatakan bahwa cara Allah Swt. memalingkan adalah dengan cara mencabut pengetahuan dan ra

منظومة البيقونية (Manzumat al-Baiquniyah) matan dan terjemahan

أَبْـدَأُ بِالحَمْـدِ مُـصَلِّياً علـى * مُحَمَّــدٍ خَيْرِ نَبيِّ أُرْسِلا Aku memulai dengan memuji Allah dan bershalawat atas Muhammad, nabi terbaik yang diutus وَذي مـنْ أقسـامِ الحَديثِ عِدَّهْ * وَكُـلُّ وَاحِـدٍ أَتَى وَعَـدَّهْ Inilah berbagai macam pembagian hadits.. Setiap bagian akan datang penjelasannya أَوَّلُهَا الصَّحِيحُ وَهُـوَ مَا اتَّصَـلّْ* إسْنَادُهُ وَلَمْ يَشُـذَّ أَوْ يُعَـلّْ Pertama hadits shahih yaitu yang bersambung sanad nya, tidak mengandung syadz dan ‘illat يَرْويهِ عَدْلٌ ضَـابِطٌ عَنْ مِثْلِـهِ  * مُعْتَمَـدٌ فِي ضَبْطِهِ وَنَقْلِـهِ Perawi nya ‘adil dan dhabith yang meriwayatkan dari yang semisalnya (‘adil dan dhabith juga) yang dapat dipercaya ke-dhabith-an dan periwayatan nya وَالحَسَنُ المَعْروفُ طُرْقـاً وَغدَتْ * رِجَالَهُ لا كَالصَّحِيحِ اشْتَهَرَتْ (Kedua) Hadits Hasan yaitu yang jalur periwayatannya ma’ruf.. akan tetapi perawinya tidak semasyhur hadits shahih وَكُلُّ مَا عَنْ رُتْبَةِ الحُسْنِ قَصُـرْ * فَهُوَ

Filsafat Parmenides

Filsafat Parmenides Oleh: Yudi Setiadi [1] Biografi Parmenides Parmenides   adalah seorang   filsuf   dari   Mazhab Elea .   Arti nama Parmenides adalah "Terus Stabil", atau "Penampilan yang stabil". Di dalam Mazhab Elea, Parmenides merupakan tokoh yang paling terkenal. [2] Parmenides dilahirkan di kota Elea, Italia Selatan. Ia lahir sekitar tahun 540 SM. [3] Sumber lain mengatakan bahwa ia lahir sekitar tahun 450 SM. [4] Dalam kota tempat lahirnya ia dikenal sebagai orang besar. Ia ahli politik dan pernah memangku jabatan pemerintahan. Tetapi bukan karena itu namanya dikenal. Ia dikenal oleh orang banyak sebagai ahli pikir yang melebihi siapapun juga pada masanya. [5] Parmenides merupakan logikawan pertama dalam pengertian modern. Sistmnya secara keseluruhan disandarkan pada deduksi logis, tidak seperti Heraclitus, misalnya, yang menggunakan intuisi. Menurut penuturan Plato, pada usia 65 tahun ia bersama Zeno berkunjung ke Athena untuk berdialog deng