Langsung ke konten utama

Filosofi Logo Remaja Islam Masjid MAN 2 Kota Serang (Rismanda)

Filosofi Logo Remaja Islam Masjid MAN 2 Kota Serang (Rismanda)


Remaja Islam Masjid MAN 2 Kota Serang merupakan sebuah organisasi yang di naungi oleh Divisi Keagamaan, Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) MAN 2 Kota Serang.

Filosofi Nama :
1.       MAN 2 Serang :Melambangkan tempat berkecimpungnya Rismanda sekaligus sebagai almamater Rismanda;
2.       Rismanda : Remaja Islam Masjid MAN 2 Kota Serang disingkat Rismanda Merupakan nama organisasi yang di naungi oleh Divisi Keagamanaan, OSIS MAN 2 Kota Serang;
3.       Lembaga Dakwah Sekolah : bentuk organisasi Rismanda yang memiliki tujuan untuk menyebarkan kebaikan di MAN 2 Kota Serang.

Filosofi Warna :
1.       Putih : Putih merupakan warna yang steril atau tidak ada campuran apapun. Putih dalam logo Rismanda melambangkan kesucian atau kebersihan niat, di hati, dalam mengemban amanah;
2.       Abu-abu : Abu-abu merupakan warna yang melambangkan kedewasaan, ketenangan, keseriusan dan kesederhanaan. Abu-abu dalam logo Rismanda melambangkan Kedewasaan, ketenangan dalam berfikir, keseriusan dalam berbuat serta sederhana dalam perkara dunia;
3.       Hitam : Hitam merupakan warna yang melambangkan kekuatan dan ketegasaan. Hitam dalam logo Rismanda melambangkan ketegasan dalam mengajak kepada kebaikan.

Filosofi bentuk :
1.       Secara keseluruhan, logo Rismanda memiliki banyak kemiripan dengan logo OSIS MAN 2 Kota Serang. Hal ini menunjukan bahwa Rismanda merupakan organisasi yang di naungi oleh OSIS MAN 2 Kota Serang di baawah Divisi Keagamaan;
2.       Al-Qur’an : asas yang dipegang teguh oleh Rismanda yang merupakan pedoman dalam berfikir, berkata serta berperilaku;
3.       Padi dan Kapas : dalam rangka menyerukan kepada kebaikan, Rismanda juga menghendaki terwujudnya keadilan sosial di lingkungan sekolah sebagaimana padi dan kapas yang dilambangkan oleh sila kelima dalam perisai Burung Garuda;
4.       Masjid : selain berfungsi tempat ibadah, masjid juga berfungsi sebagai tempat beraktifitas dalam merumuskan sesuatu;
5.       Pita : sebagai bentuk semangat yang terus berkibar dalam menyeru kapada kebaikan di dada siswa/i.

Wallahu a’lam 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

منظومة البيقونية (Manzumat al-Baiquniyah) matan dan terjemahan

أَبْـدَأُ بِالحَمْـدِ مُـصَلِّياً علـى * مُحَمَّــدٍ خَيْرِ نَبيِّ أُرْسِلا Aku memulai dengan memuji Allah dan bershalawat atas Muhammad, nabi terbaik yang diutus وَذي مـنْ أقسـامِ الحَديثِ عِدَّهْ * وَكُـلُّ وَاحِـدٍ أَتَى وَعَـدَّهْ Inilah berbagai macam pembagian hadits.. Setiap bagian akan datang penjelasannya أَوَّلُهَا الصَّحِيحُ وَهُـوَ مَا اتَّصَـلّْ* إسْنَادُهُ وَلَمْ يَشُـذَّ أَوْ يُعَـلّْ Pertama hadits shahih yaitu yang bersambung sanad nya, tidak mengandung syadz dan ‘illat يَرْويهِ عَدْلٌ ضَـابِطٌ عَنْ مِثْلِـهِ  * مُعْتَمَـدٌ فِي ضَبْطِهِ وَنَقْلِـهِ Perawi nya ‘adil dan dhabith yang meriwayatkan dari yang semisalnya (‘adil dan dhabith juga) yang dapat dipercaya ke-dhabith-an dan periwayatan nya وَالحَسَنُ المَعْروفُ طُرْقـاً وَغدَتْ * رِجَالَهُ لا كَالصَّحِيحِ اشْتَهَرَتْ (Kedua) Hadits Hasan yaitu yang jalur periwayatannya ma’ruf.. akan tetapi perawinya tidak semasyhur hadits shahih وَكُلُّ مَا عَنْ رُتْبَةِ الحُسْنِ قَصُـرْ * فَهُوَ

Paham al-Sharfah

Paham al-Sharfah Oleh: Yudi Setiadi [1] Al-Sharfah terambil dari kata  صرف ( Sharafa ) yang berarti ‘memalingkan’; dalam arti Allah Swt. memalingkan manusia dari upaya membuat semacam al-Qur’an, sehingga seandainya tidak dipalingkan, maka manusia akan mampu. Dengan kata lain, kemukjizatan al-Qur’an lahir dari faktor ekternal, bukan dari al-Qura’an sendiri. [2]             Ada sebagian pemikir yang mengakui ketidakmampuan manusia menyusun semacam al-Qur’an. Menurut mereka, ini bukan disebabkan oleh keistimewaan al-Qur’an, tetapi lebih disebabkan adanya campur tangan Allah Swt. dalam menghalangi manusia membuat semacam al-Qur’an. Paham ini menamai mukjizat al-Qur’an dengan Mukjizat al-Sharfah . [3] Menurut pandangan orang yang menganut al-Sharfah, Cara Allah Swt. memalingkan manusia ada dua macam. Pertama , mengatakan bahwa semangat mereka untuk menantang dilemahkan Allah Swt. Kedua , menyatakan bahwa cara Allah Swt. memalingkan adalah dengan cara mencabut pengetahuan dan ra

Media Massa: Upaya Melawan Ghazwul Fikri

Media Massa: Upaya Melawan Ghazwul Fikri Oleh: Yudi SEtiadi [1]             Persatuan dan rasa persaudaraan umat Islam yang sangat kuat membuat Islam tidak dapat dikalahkan dalam perang fisik. Bukan itu saja, hal utama yang menjadi titik kekutan Islam adalah keyakinan yang mendalam terhadap ajaran Islam dan kecintaannya terhadap Allah Swt. dan Rasul-Nya. semua itu terbukti dari beberapa perang yang dilakukan umat muslimin mulai dari Perang Badar hingga Perang Salib.             Kekuatan Islam yang tidak dapat dihadapi oleh musuh, membuat musuh Islam menjadi geram. Segala cara dilakukan seperti penghinaan, pemboikotan, ancaman hingga penyerangan fisik dalam jumlah besar. Tapi atas berkat rahmat dan izin Allah Swt. semua itu dapat dihadapi kaum muslim.             Puncak dari kegeraman musuh Islam terjadi ketika kaum muslimin memukul mundur pasukan Perang Salib. Kekalahan tersebut membuat musuh berpikir ekstra keras untuk menyusun kembali strategi. Didorong kedengkian yang t