Emanasi Kesepian
Malam bintang menggeliat bisu menunggu
Mata kantuk tak terpejam dungu
Hati lusuh terasa pilu
Derita air matapun tergerutu
Semua berkicau tak pernah risau
menyayat ruh jasad menusuk pisau
Namun mereka hanya tertawa bergurau
menghapus asa gapai gemerlap cahaya berkilau
Hai. . .
Lihatlah aku di ufuk matamu
menderita siang malam ku tak mau
mendaki langit kan ku tuju
asalkan hancurkan sepiku
Komentar
Posting Komentar