Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2015

Nama Bersajak

Nama Bersajak Merajut asma cinta teriring hati yang mendikte Mengakar indah di sela-sela ranumnya lambe Mengecap ritme puisi bersajak abece Kini akal dan hayal sudah mulai terpetak Memompa darah pekat ke jantung berdetak Memaksa pancaran sinar hati yang terbelalak Memang engkau sang nama bersajak Inginku kaulah pelipur duka Namun lambe tak sampai niat keluarkan kata cinta Sebab cinta tersekat dangkalnya makna Hanya yakin yang masih membuatku percaya Sarang Hagenni??? 

Absurditas Cinta

Absurditas Cinta Absurditas cinta membuatnya indah Dimulai dari tatapan hingga hati mulai terpanah Akalpun tak sanggup hingga ia mulai punah Memang indah dengannya mengukir sejarah             Energinya abadi             Hadirnya dinanti             Prosesnya berarti             Tapi . . .             Akhirnya mati Ha . . . Haha . . . Hahaha . . . Haha . . . Ha . . . Dia mulai membuatku gila Menyeretku ke ruang gelap nan hampa Mata melihatpun ku tak bisa Hanya cinta sebagai petunjuk cinta 

Hadits Maudhu'

Hadits Maudhu’ Maudhu’ berasal dari bahasa arab yang berakar kata   وضع – يضع   yang berarti mengada-ngada, dibuat-buat. Dalam kita   Ulum al-Hadits Wa Musthalahuh   karya Subhi al-Shalih Hadits Maudhu’   yakni : هو ما نسب الى الرسول الله اختلاقا وكذبا مما لم يقله او يفعله او يقره “Hadits Maudhu' ialah Apa yang disandarkan kepada Rasulullah Muhammad Saw. Secara mengada-ngada dan bohong dari apa yang tidak dikatakan beliau atau tidak dilakukan dan atau tidak disetujui.” Dalam Mandzhumah al-Baiquniyah disebutkan: الكذب المختلق المصنوع على النبي فذالك الموضوع “Hadits yang dibuat-buat (dipalsukan) atas nama Nabi itulah Hadits Maudhu’” Sedangkan, M. Abu Rayah mendefinisi Hadits Maudhu’ adalah “Hadits yang diciptakan dan dibuat oleh seseorang yang kemudian disandarkan kepada Rasulullah Saw. secara palsu dan dusta, maupun disengaja atau tidak.” Dari beberapa definisi diatas diketahui bahwa hadits Maudhu’ yaitu: 1.       Perkataan, perbuatan dan persetujuan yang di

Perwakilanku

Perwakilanku Sejuta cawan aspirasi pilihan Menampung asa, cita serta impian Disuguhkan dengan pedasnya kritikan Menjadi khalifah perwakilan Tuhan Wahai tuan, Camkan!!! Perkataanmu takan pernah ku anggap firmah Tuhan Karena semua hanya retorika bisikan setan Namun langit tak memberiku banyak pilihan Terpaksa ku patuh titahmu tuan Air mata pena yang kuteteskan Menggoreskan harapan manusia, hewan serta tumbuhan Menjamak semua jerit tangis dan keluhan Semoga janji iman mereka tetap tersimpan

Manusia dan Al-Qur’an

Manusia dan Al-Qur’an Oleh: Yudi Setiadi [1] Manusia merupakan makhluk yang p a radoks. Satu sisi manusia adalah makhluk individual, disisi lain manusia merupakan makhluk sosial. Manusia adalah makhluk yang istimewa. Penciptaannya diumumkan langsung oleh Tuhannya kepada seluruh malaikat. Hal tersebut terbukti dan termaktub dalam kita suci Al-Qur’an dalam surat Al-Baqarah ayat 30 yang berbunyi : وَإِذْقَالَ رَبُّكَ لِلْمَلاَئِكَةِ إِنِّى جَاعِلٌ فِى الْأَرْضِ خَلِيْفَةً قَالُوْا أَتَجْعَلُ فِيْهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيْهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُكَ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ “ 30.   Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan di muka bumi itu seorang khalifah.” Mereka berkata: “Apakah Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan